Surat Cinta Untuk Mtn20
Ku lukiskan lagi
sebuah ingatan
yang mungkin tak
terlupakan jauh dulu.
Memang perpisahan
bukanlah segala-galanya
tapi perpisahan
dengan kalian itu segala-galanya bagiku
hari-hariku berubah
semenjelak pelepasan tanggal 22 mei 2016
ku tahu tak semuanya
kalian bisa menghadirinya
tapi bagiku itu tak masalah
tapi bagiku itu tak masalah
hanya yang
kusesalkan aku tak sempat meminta maaf kepada kalian satu-persatu
karena diri ini
banyak salah ketika membimbing kalian.
Semenjak kepergian
kalian hari-hariku tak berarti apa-apa
aku kehilangan sosok angkatan yang begitu hebat dan begitu sabar.
Dan aku juga bangga bahwa kalian bisa lulus tepat waktu dan masuk di perguruan tinggi negeri yang kalian inginkan meskipun itu hanya beberapa diantara kalian.
aku kehilangan sosok angkatan yang begitu hebat dan begitu sabar.
Dan aku juga bangga bahwa kalian bisa lulus tepat waktu dan masuk di perguruan tinggi negeri yang kalian inginkan meskipun itu hanya beberapa diantara kalian.
Entah bagaimana lagi
aku menjelaskan kerinduanku pada kalian
ketika adzan berkumandang aku pergi menuju mesjid untuk menunaikan kewajibanku
ketika adzan berkumandang aku pergi menuju mesjid untuk menunaikan kewajibanku
selalu ku sempatkan
untuk melihat balkon kalian
terbayang selalu segala tingkah laku kalian ketika ada disana
ketika mendengar nyanyian dari arah ruang belajar
aku begitu amat rindu mengingat kalian melakukan ibadah malam dengan penuh semangat
terbayang selalu segala tingkah laku kalian ketika ada disana
ketika mendengar nyanyian dari arah ruang belajar
aku begitu amat rindu mengingat kalian melakukan ibadah malam dengan penuh semangat
teriakan apel malam,
apel pagi, makan pagi, siang dan malam selalu mengingatkan tentang
kalian.
Lalu untuk mengobati rindu ini
Lalu untuk mengobati rindu ini
terkadang
kusempatkan
waktuku beberapa menit untuk membuka kembali percakapan singkat kita
dan kubuka laptopku lalu kutatapi wajah kalian satu-persatu.
Bahkan sebelum tidur kusempatkan untuk mengingat awal kedekatan kita, awal dimana kita bermain bersama dan semua itu terasa amat pilu.
waktuku beberapa menit untuk membuka kembali percakapan singkat kita
dan kubuka laptopku lalu kutatapi wajah kalian satu-persatu.
Bahkan sebelum tidur kusempatkan untuk mengingat awal kedekatan kita, awal dimana kita bermain bersama dan semua itu terasa amat pilu.
Memang cinta pertama
selalu menjadi sesuatu yang special, selalu dirindukan dan
dibangga-banggakan.
Tapi sekarang aku harus menerima kenyataan bahwa Cinta Pertama itu kini telah tiada lagi
Tapi sekarang aku harus menerima kenyataan bahwa Cinta Pertama itu kini telah tiada lagi
hanya meninggalkan
luka dan perih yang setiap hari harus kunikmati dengan sendiri.
Kalau saja Tuhan tidak mempertemukan kita tak mungkin aku menulis Surat Cinta Ini
tapi beginilah hidup, kita tak akan pernah tahu apa yang akan terjadi.
Tapi dari itu semua
aku selalu berdoa
Semoga kalian sehat
selalu, panjang umur, diberi kemudahan oleh Tuhan Yang Maha Esa di
setiap langkah kalian di perantauan kalian masing-masing, dan tetap
menjadi orang-orang yang positif dan membanggakan bagi orang-orang
disekitar kalian.
I Love You Cinta Pertama.....!!
I Love You Cinta Pertama.....!!
Asrama Matauli
Senin, 30
Mei 2016
Aldi
Kurniawan Pgbn, Amd.Kom
Asek kali ya pak
ReplyDeletehaha.buat baper kata barak putri 20.
ReplyDeleteudah cemmana kabar skrg? lulus dimana? biar bapak input di poster angkatan 20
untuk asrama 21 di tunggu pak. hehe
ReplyDeleteMohon kritiknya pak Aldi https://kenawongso.blogspot.co.id/
ReplyDelete