May 2009

5.23.2009

Desain LAN


1.Pendahuluan
Seperti sudah dibahas pada bagian sebelumnya, IP address terdiri dari dua bagian, yaitu network ID dan host ID. Network ID menunjukkan nomor network, sedangkan host ID mengidentifikasi host dalam satu network. Host ID bersifat unik untuk satu network. Untuk lebih mengefesienkan alokasi IP address yang kita peroleh, kita menggunakan subnetting. Subnetting adalah proses memecah satu kelas IP address menjadi beberapa subnet dengan jumlah host yang lebih sedikit. Untuk menentukan batas network ID dan host ID dalam suatu subnet digunakan subnet mask. Biasanya kita membentuk subnet dengan mengalokasikan IP address sama rata untuk setiap subnet. Namun hal ini hanya cocok kalau alokasi IP yang kita peroleh cukup besar atau kita menggunakan IP privat. Untuk mengatasi hal itu dapat digunakan VLSM (Variable Length Subnet Mask) yakni pengalokasian IP dengan subnet yang besanya berbeda-beda sehingga alokasi IP dapat menjadi lebih efisien.

2.Desain LAN
2.1 Metode Perencanaan LAN
Sekarang kita akan membahas bagaimana merencanakan suatu LAN yang baik. Tujuan utamanya untuk merancang LAN yang memenuhi kebutuhan pengguna saat ini dan dapat dikembangkan di masa yang akan datang sejalan dengan peningkatan kebutuhan jaringan yang lebih besar.
Desain sebuah LAN meliputi perencanaan secara fisik dan logic . Perencanaan fisik meliputi media yang digunakan bersama dan infrastruktur LAN yakni pengkabelan sebagai jalur fisik komunikasi setiap devais jaringan. Infrastruktur yang dirancang dengan baik cukup fleksibel untuk memenuhi kebutuhan sekarang dan masa datang.
Metode perencanaan LAN meliputi :
• Seorang administrator network yang bertanggung jawab terhadap jaringan.
• Pengalokasian IP address dengan subnetting.
• Peta letak komputer dari LAN dan topologi yang hendak kita gunakan.
• Persiapan fisik yang meliputi pengkabelan dan peralatan lainnya.
Di antara hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan LAN adalah lokasi fisik itu sendiri. Peta atau cetak biru bangunan-bangunan yang akan dihubungkan serta informasi jalur kabel (conduit) yang ada dan menghubungkan bangunan-bangunan tersebut sangat diperlukan. Jika peta seperti ini tidak ada maka perlu digambarkan peta dengan cara merunut kabel-kabel yang ada. Secara umum dapat diasumsikan bahwa pengkabelan yang menghubungkan bangunan-bangunan atau yang melewati tempat terbuka harus terdapat di dalam conduit. Seorang manajer jaringan harus menghubungi manajer bangunan untuk mengetahui aturan-aturan pengkabelan ini sebab manajer bangunan yang mengetahui dan bertanggung jawab atas bangunan tersebut. Pada setiap lokasi (yang dapat terdiri dari beberapa bangunan) harus ditunjuk seorang manajer jaringan. Manajer jaringan harus mengetahui semua konfigurasi jaringan dan pengkabelan pada lokasi yang menjadi tanggung jawabnya. Pada awalnya tugas ini hanya memakan waktu sedikit. Namun sejalan dengan perkembangan jaringan menjadi lebih kompleks, tugas ini berubah menjadi tugas yang berat. Jadi sebaiknya dipilih orang yang betul-betul berminat dan mau terlibat dalam perkembangan jaringan.

2.2 Pengalokasian IP Address
Bagian ini memegang peranan yang sangat penting karena meliputi perencanaan jumlah network yang akan dibuat dan alokasi IP address untuk tiap network. Kita harus membuat subnetting yang tepat untuk keseluruhan jaringan dengan mempertimbangkan kemungkinan perkembangan jaringan di masa yang akan datang. Sebagai contoh, ITB mendapat alokasi IP addres dari INTERNIC (http://www.internic.net) untuk kelas B yaitu 167.205.xxx.xxx. Jika diimplementasikan dalam suatu jaringan saja (flat), maka dengan IP Address ini kita hanya dapat membuat satu network dengan kapasitas lebih dari 65.000 host. Karena letak fisik jaringan tersebar (dalam beberapa departemen dan laboratorium) dan tingkat kongesti yang akan sangat tinggi, tidak mungkin menghubungkan seluruh komputer dalam kampus ITB hanya dengan menggunakan satu buah jaringan saja (flat). Maka dilakukan pembagian jaringan sesuai letak fisiknya. Pembagian ini tidak hanya pada level fisik (media) saja, namun juga pada level logik (network layer), yakni pada tingkat IP address.. Pembagian pada level network membutuhkan segmentasi pada IP Address yang akan digunakan. Untuk itu, dilakukan proses pendelegasian IP Address kepada masing-masing jurusan, laboratorium dan lembaga lain yang memiliki LAN dan akan diintegrasikan dalam suatu jaringan kampus yang besar. Misalkan dilakukan pembagian IP kelas B sebagai berikut :
• IP address 167.205.1.xxx dialokasikan untuk cadangan
• IP address 167.205.2.xxx dialokasikan untuk departemen A
• IP address 167.205.3.xxx dialokasikan untuk departemen B
• Ip address 167.205.4.xxx dialokasikan untuk unit X
• dsb.
Pembagian ini didasari oleh jumlah komputer yang terdapat pada suatu jurusan dan prediksi peningkatan populasinya untuk beberapa tahun kemudian. Hal ini dilakukan semata-mata karena IP Address bersifat terbatas, sehingga pemanfaatannya harus diusahakan seefisien mungkin.
Jika seorang administrator di salah satu departemen mendapat alokasi IP addres 167.205.48.xxx, maka alokasi ini akan setara dengan sebuah IP address kelas C karena dengan IP ini kita hanya dapat membentuk satu jaringan berkapasitas 256 host yakni dari 167.205.9.0 sampai 167.205.9.255.
Dalam pembagian ini, seorang network administrator di suatu lembaga mendapat alokasi IP Address 167.205.9.xxx. Alokasi ini setara dengan satu buah kelas C karena sama-sama memiliki kapasitas 256 IP Address, yakni dari 167.205.9.0 sampai dengan 167.205.9.255. Misalkan dalam melakukan instalasi jaringan, ia dihadapkan pada permasalahan-permasalahan sebagai berikut :
• Dibutuhkan kira-kira 7 buah LAN.
• Setiap LAN memiliki kurang dari 30 komputer.
Berdasarkan fakta tersebut, ia membagi 256 buah IP address itu menjadi 8 segmen. Karena pembagian ini berbasis bilangan biner, pembagian hanya dapat dilakukan untuk kelipatan pangkat 2, yakni dibagi 2, dibagi 4, 8, 16, 32 dst. Jika kita tinjau secara biner, maka kita mendapatkan :
Jumlah bit host dari subnet 167.205.9.xxx adalah 8 bit (segmen terakhir). Jika hanya akan diimplementasikan menjadi satu jaringan, maka jaringan tersebut dapat menampung sekitar 256 host.
Jika ia ingin membagi menjadi 2 segmen, maka bit pertama dari 8 bit segmen terakhir IP Address di tutup (mask) menjadi bit network, sehingga masking keseluruhan menjadi 24 + 1 = 25 bit. Bit untuk host menjadi 7 bit. Ia memperoleh 2 buah sub network, dengan kapasitas masing-masing subnet 128 host. Subnet pertama akan menggunakan IP Address dari 167.205.9.(0-127), sedangkan subnet kedua akan menggunakan IP Address 167.205.9.(128-255).

Tabel Pembagian 256 IP Address menjadi 2 segmen
Karena ia ingin membagi menjadi 8 segmen, maka ia harus mengambil 3 bit pertama ( 23 = 8) dari 8 bit segmen terakhir IP Address untuk di tutup (mask) menjadi bit network, sehingga masking keseluruhan menjadi 24 + 3 = 27 bit. Bit untuk host menjadi 5 bit. Dengan masking ini, ia memperoleh 8 buah sub network, dengan kapasitas masing-masing subnet 32 (=25) host. Ilustrasinya dapat dilihat pada Tabel 2-4 berikut :




Studi Kasus :
Anda sebagai penanggungjawab jaringan di suatu kantor yang mempunyai 3 buah departemen mendapat alokasi IP dari suatu ISP (Internet Service Provider) 167.205.9.10xxxxxx (8 bit terakhir adalah biner). Jika jumlah host tiap-tiap departemen diperkirakan tidak lebih dari 13 buah dan masing masing departemen akan dibuat jaringan lokal (LAN) tersendiri, coba anda tentukan :(semua host mendapat alokasi IP asli)
• Subnet yang harus dibuat
• Network address
• Broadcast address

Penyelesaian :
 Subnet yang harus dibuat adalah : 11111111.11111111.11111111.11110000 atau 255.255.255.240.
 Terdapat network address sbb :
167.205.9.10000000
167.205.9.10010000
167.205.9.10100000
167.205.9.10110000
 Terdapat broadcast address sbb:
167.205.9.10001111 = 167.205.9.143
167.205.9.10011111 = 167.205.9.159
167.205.9.10101111 = 167.205.9.175
167.205.9.10111111 = 167.205.9.191









5.13.2009

5.05.2009

SOFTWARE JARINGAN & PROTOKOL JARINGAN


1. Sistem Operasi Jaringan
Terdapat banyak sekali sistem operasi jaringan, namun yang pertama kali muncul adalah sistem operasi UNIX pada tahun 1969 di perusahaan AT&T. Sistem operasi UNIX saat ini memiliki beberapa varian, misalnya Sun Solaris, Compaq TruUNIX64, IBM AIX, Linux, SCO Unix, dll. Bahkan Microsoft Windows NT pun memiliki rancangan dasar yang hampir sama dengan sitem operasi UNIX. Sistem operasi jaringan yang lain misalnya Novell Netware dan Apple Mac OS X. Setiap sistem operasi, khususnya varian-varian UNIX biasanya spesifik terhadap arsitektur komputer yang digunakan.
Syarat utama suatu sistem operasi dapat menjadi sitem operasi jaringan adalah :
• stabil
• aman
• mendukung jaringan secara native
• multiuser
• dapat melakukan operasi multitasking
• dapat mendukung penggunaan hardware dalam skala besar, misalnya memori berkapasitas gigabyte dan multiprosesor agar sistem operasi dapat berjalan lebih cepat dan memberikan layanan dengan lebih baik. Sistem operasi DOS misalnya tidak memenuhi persyaratan di atas.
2. Protokol
Protokol dapat diibaratkan sebagai bahasa komunikasi antar komputer dalam jaringan. Terdapat berbagai macam protokol yang masing-masing mempunyai keunggulan tersendiri.
a. NetBEUI
NetBEUI merupakan protokol yang banyak digunakan dalam jaringan lokal berbasis sistem operasi Microsoft Windows. Sangat baik dan cepat untuk layanan file sharing dan print sharing. Salah satu kelemahan protokol ini adalah tidak dapat di-routing sehingga hanya dapat bekerja di satu jaringan lokal. Contoh penggunaan protokol ini adalah pada Program Microsoft Neighbourhood. Penjelasan tentang routing akan dijelaskan lebih lanjut dalam modul selanjutnya.

b. IPX/SPX (Internetwork Packet Exchange/Sequenced Packet Exchange)
Hampir sama dengan NetBEUI, yaitu digunakan di jaringan lokal dan sangat baik untuk file sharing dan print sharing serta dapat di-routing. Protokol ini biasa digunakan di jaringan berbasis sistem operasi Novell Netware.

c. Protokol yang dikembangkan oleh OSI/ISO seperti X.25/X.75/X.400.
Protokol ini sudah digunakan oleh beberapa institusi. Sayang segala informasi tentang protokol ini harus dibeli oleh kita ke ISO. Hal ini menyebabkan perkembangan ISO/OSI menjadi lambat.

d. TCP/IP (Transmision Control Protocol/Internet Protocol)
“Terdapat perbedaan antara kata "internet" dengan "Internet". "Internet" adalah International Network sedangkan "internet" adalah internetworking. Kata "Internet" pada IP adalah internetworking”.

TCP/IP adalah protokol yang digunakan di jaringan global karena memiliki sistem pengalamatan yang baik dan memiliki sistem pengecekan data. Saat ini terdapat dua versi TCP/IP yang berbeda dalam sistem penomoran, yaitu IPv4 (32 bit) dan IPv6 (128 bit), dan saat ini yang masih digunakan adalah IPv4. Untuk memepermudah penulisan, alamat IP biasanya ditulis dalam bentuk empat segmen bilangan desimal yang dipisahkan tanda titik dan setiap segmen mewakili delapan bit pada alamat IP. Setiap network adapter dapat memiliki lebih dari satu alamat IP namun sebuah alamat IP (IP address) tidak boleh dipakai oleh dua atau beberapa network adapter. Pengaturan alokasi alamat IP dilakukan oleh badan internasional bernama Internic. Saat ini lebih dari 85% alamat IP (IPv4) telah terpakai sehingga sebentar lagi sistem IPv4 akan digantikan oleh IPv6.

Cri-ciri yang terdapat di protocol TCP/IP:
• Standart protokol TCP/IP dalam bentuk Request For Comment (RFC) dapat diambil oleh siapapun tanpa biaya.
• Tidak tergantung pada system operasi atau hardware tertentu.
• Pengembamngannya berdasarkan consensus dan tidak bergantung pada vendor tertentu.
• Dapat digunakan hampir disemua perangkat transmisi sepeeti Ethernet, TokenRing, jaur telepon dial-up, jaringan X.25.
• Pengalamatan bersifat unik dalam skala global. Sehingga komputer yang menggunakan TCP/IP dapat saling berhubungan walaupun jaringannya sangat luas.
• Memiliki banyak layanan.
• Bisa diterapkan pada internetwork karena memiliki fasilitas routing.

Dalam dunia internet tidak ada suatu badanpu yang berhak mengatur jalannya internet secara umum. Tapi untuk masalah protokol yang digunakan dalam internet ada lembaga khusus yang bertanggung jawab dalam mengatur, mengontrol, serta melakukan standarisasi protokol. Lembaga tersebut adalah:
1. Internet society. Bertugas mendukung dan mempromosikan pertumbuhan Internet sebagai sarana komunikasi untuk riset. Lembaga ini tidak hanya mengurusi masalah teknis tapi juga masalah politik, dan sosial kemasyarakatan.
2. Internet Architecture Board (IAB). Merupakan badan penasihat teknis Bagi Internet Society. IAB punya wewenang untuk menerbitkan dokumen standart Internet (RFC=Request For Comment), mengatur angka-angka dan konstanta yang digunakan dalam protokol Internet. Contoh angka dan konstanta yang datur dalam protokol internet antara lain: nomor port, TCP, kode protokol IP, tipe hardware ARP.
3. Internet Engineering Task Force (IETF). Badan yang berorientasi membentuk standart internet. Badan ini dibagi menjadi 9 kelompok kerja. Masing-masing kelompok kerja bertugas menghasilkan standart-standart Internet. Contoh kelompok kerja tersebut antara lain : kelompok kerja routing , aplikasi addressing, keamanan komputer dan lain-lain. Setiap kelompok kerja akan menghasilkan usulan-usulan standart internet yang nantinya akan diseleksi. Usulan standart internet yang lolos seleksi akan menjadi Standart Internet setelah ditetapkan oleh IAB. Sebenarnya yang berhak untuk membuat usulan standart internet bukan hanya IETF tapi juga lembaga lain , diantaranya adalah IEEE.
IEEE singkatan dari Institute of Electrical and Electronic Engineers. IEEE sebuah organisasi profesi untuk teknik elektro telah mengembangkan beberapa standart protokol physical layer dan link layer untuk LAN.
4. Internet Research Task Force (IRTF). IRTF merupakan lembaga penilitian untuk jangka panjang.

Ada beberapa istilah yang sering ditemukan didalam pembicaraan mengenai TCP/IP, yaitu diantaranya :

Host atau end-system::
Seorang pelanggan pada layanan jaringan komunikasi. Host biasanya berupa individual workstation atau personal computers (PC) dimana tugas dari Host ini biasanya adalah menjalankan applikasi dan program software server yang berfungsi sebagai user dan pelaksana pelayanan jaringan komunikasi.

Internet:
merupakan suatu kumpulan dari jaringan (network of networks) yang menyeluruh dan menggunakan protokol TCP/IP untuk berhubungan seperti virtual networks.

Node:
istilah yang diterapkan untuk router dan host.protocol, yaitu merupakan sebuah prosedur standar atau aturan untuk pendefinisian dan pengaturan transmisi data antara komputer-komputer.

Router:
suatu devais yang digunakan sebagai penghubung antara dua network atau lebih. Router berbeda dengan host karena router bisanya bukan berupa tujuan atau data traffic. Routing dari datagram IP biasanya telah dilakukan dengan software. Jadi fungsi routing dapat dilakukan oleh host yang mempunyai dua networks connection atau lebih.






TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)


1.Pendahuluan
Sejarah TCP/IP dimulainya dari lahirnya ARPANET yaitu jaringan paket switching digital yang didanai oleh DARPA (Defence Advanced Research Projects Agency) pada tahun 1969. Sementara itu ARPANET terus bertambah besar sehingga protokol yang digunakan pada waktu itu tidak mampu lagi menampung jumlah node yang semakin banyak. Oleh karena itu DARPA mendanai pembuatan protokol komunikasi yang lebih umum, yakni TCP/IP. Ia diadopsi menjadi standard ARPANET pada tahun 1983.
Untuk memudahkan proses konversi, DARPA juga mendanai suatu proyek yang mengimplementasikan protokol ini ke dalam BSD UNIX, sehingga dimulailah perkawinan antara UNIX dan TCP/IP.. Pada awalnya internet digunakan untuk menunjukan jaringan yang menggunakan internet protocol (IP) tapi dengan semakin berkembangnya jaringan, istilah ini sekarang sudah berupa istilah generik yang digunakan untuk semua kelas jaringan. Internet digunakan untuk menunjuk pada komunitas jaringan komputer worldwide yang saling dihubungkan dengan protokol TCP/IP.
Perkembangan TCP/IP yang diterima luas dan praktis menjadi standar de-facto jaringan komputer berkaitan dengan ciri-ciri yang terdapat pada protokol itu sendiri yang merupakan keunggulun dari TCP/IP, yaitu :
 Perkembangan protokol TCP/IP menggunakan standar protokol terbuka sehingga tersedia secara luas. Semua orang bisa mengembangkan perangkat lunak untuk dapat berkomunikasi menggunakan protokol ini. Hal ini membuat pemakaian TCP/IP meluas dengan sangat cepat, terutama dari sisi pengadopsian oleh berbagai sistem operasi dan aplikasi jaringan.
 Tidak tergantung pada perangkat keras atau sistem operasi jaringan tertentu sehingga TCP/IP cocok untuk menyatukan bermacam macam network, misalnya Ethernet, token ring, dial-up line, X-25 net dan lain lain.
 Cara pengalamatan bersifat unik dalam skala global, memungkinkan komputer dapat mengidentifikasi secara unik komputer yang lain dalam seluruh jaringan, walaupun jaringannya sebesar jaringan worldwide Internet. Setiap komputer yang tersambung dengan jaringan TCP/IP (Internet) akan memiliki address yang hanya dimiliki olehnya.
 TCP/IP memiliki fasilitas routing dan jenis-jenis layanan lainnya yang memungkinkan diterapkan pada internetwork.

2.Arsitektur dan Protokol Jaringan TCP/IP
Dalam arsitektur jaringan komputer, terdapat suatu lapisan-lapisan ( layer ) yang memiliki tugas spesifik serta memiliki protokol tersendiri. ISO (International Standard Organization) telah mengeluarkan suatu standard untuk arsitektur jaringan komputer yang dikenal dengan nama Open System Interconnection ( OSI ). Standard ini terdiri dari 7 lapisan protokol yang menjalankan fungsi komunikasi antara 2 komputer. Dalam TCP/IP hanya terdapat 5 lapisan sbb :


Walaupun jumlahnya berbeda, namun semua fungsi dari lapisan-lapisan arsitektur OSI telah tercakup oleh arsitektur TCP/IP. Adapun rincian fungsi masing-masing layer arsitektur TCP/IP adalah sbb :
Physical Layer (lapisan fisik) merupakan lapisan terbawah yang mendefinisikan besaran fisik seperti media komunikasi, tegangan, arus, dsb. Lapisan ini dapat bervariasi bergantung pada media komunikasi pada jaringan yang bersangkutan. TCP/IP bersifat fleksibel sehingga dapat mengintegralkan mengintegralkan berbagai jaringan dengan media fisik yang berbeda-beda.
Network Access Layer mempunyai fungsi yang mirip dengan Data Link layer pada OSI. Lapisan ini mengatur penyaluran data frame-frame data pada media fisik yang digunakan secara handal. Lapisan ini biasanya memberikan servis untuk deteksi dan koreksi kesalahan dari data yang ditransmisikan. Beberapa contoh protokol yang digunakan pada lapisan ini adalah X.25 jaringan publik, Ethernet untuk jaringan Etehernet, AX.25 untuk jaringan Paket Radio dsb.
Internet Layer mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua pihak yang berada pada jaringan yang berbeda seperti Network Layer pada OSI. Pada jaringan Internet yang terdiri atas puluhan juta host dan ratusan ribu jaringan lokal, lapisan ini bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang dikirimkan dapat menemukan tujuannya dimana pun berada. Oleh karena itu, lapisan ini memiliki peranan penting terutama dalam mewujudkan internetworking yang meliputi wilayah luas (worldwide Internet). Beberapa tugas penting pada lapisan ini adalah:
 Addressing, yakni melengkapi setiap datagram dengan alamat Internet dari tujuan. Alamat pada protokol inilah yang dikenal dengan Internet Protocol Address ( IP Address). Karena pengalamatan (addressing) pada jaringan TCP/IP berada pada level ini (software), maka jaringan TCP/IP independen dari jenis media dan komputer yang digunakan.
 Routing, yakni menentukan ke mana datagram akan dikirim agar mencapai tujuan yang diinginkan. Fungsi ini merupakan fungsi terpenting dari Internet Protocol (IP). Sebagai protokol yang bersifat connectionless, proses routing sepenuhnya ditentukan oleh jaringan. Pengirim tidak memiliki kendali terhadap paket yang dikirimkannya untuk bisa mencapai tujuan. Router-router pada jaringan TCP/IP lah yang sangat menentukan dalam penyampaian datagram dari penerima ke tujuan.
Transport Layer mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data antara end to end host secara handal. Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang diterima pada sisi penerima adalah sama dengan informasi yang dikirimkan pada pengirim. Untuk itu, lapisan ini memiliki beberapa fungsi penting antara lain :
 Flow Control. Pengiriman data yang telah dipecah menjadi paket-paket tersebut harus diatur sedemikian rupa agar pengirim tidak sampai mengirimkan data dengan kecepatan yang melebihi kemampuan penerima dalam menerima data.
 Error Detection. Pengirim dan penerima juga melengkapi data dengan sejumlah informasi yang bisa digunakan untuk memeriksa data yang dikirimkan bebas dari kesalahan. Jika ditemukan kesalahan pada paket data yang diterima, maka penerima tidak akan menerima data tersebut. Pengirim akan mengirim ulang paket data yang mengandung kesalahan tadi. Namun hal ini dapat menimbulkan delay yang cukup berartii.
Pada TCP/IP, protokol yang dipergunakan adalah Transmission Control Protocol (TCP) atau User Datagram Protocol ( UDP ). TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan keandalan data, sedangkan UDP digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan panjang paket yang pendek dan tidak menuntut keandalan yang tinggi. TCP memiliki fungsi flow control dan error detection dan bersifat connection oriented. Sebaliknya pada UDP yang bersifat connectionless tidak ada mekanisme pemeriksaan data dan flow control, sehingga UDP disebut juga unreliable protocol. Untuk beberapa hal yang menyangkut efisiensi dan penyederhanaan, beberapa aplikasi memilih menggunakan UDP sebagai protokol transport. Contohnya adalah aplikasi database yang hanya bersifat query dan response, atau aplikasi lain yang sangat sensitif terhadap delay seperti video conference. Aplikasi seperti ini dapat mentolerir sedikit kesalahan (gambar atau suara masih bisa dimengerti), namun akan tidak nyaman untuk dilihat jika terdapat delay yang cukup berarti.
Application Layer merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur TCP/IP yang berfungsi mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada jaringan. Karena itu, terdapat banyak protokol pada lapisan ini, sesuai dengan banyaknya aplikasi TCP/IP yang dapat dijalankan. Contohnya adalah SMTP ( Simple Mail Transfer Protocol ) untuk pengiriman e-mail, FTP (File Transfer Protocol) untuk transfer file, HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) untuk aplikasi web, NNTP (Network News Transfer Protocol) untuk distribusi news group dan lain-lain. Setiap aplikasi pada umumnya menggunakan protokol TCP dan IP, sehingga keseluruhan keluarga protokol ini dinamai dengan TCP/IP.
3.Pengiriman dan Penerimaan Paket Data
Layer-layer dan protokol yan terdapat dalam arsitektur jaringan TCP/IP menggambarkan fungsi-fungsi dalam komunikasi antara dua buah komputer. Setiap lapisan menerima data dari lapisan di atas atau dibawahnya, kemudian memproses data tersebut sesuai fungsi protokol yang dimilikinya dan meneruskannya ke lapisan berikutnya.
Ketika dua komputer berkomunikasi, terjadi aliran data antara pengirim dan penerima melalui lapisan-lapisan di atas. Pada pengirim, aliran data adalah dari atas ke bawah. Data dari user maupun suatu aplikasi dikirimkan ke Lapisan Transport dalam bentuk paket-paket dengan panjang tertentu. Protokol menambahkan sejumlah bit pada setiap paket sebagai header yang berisi informasi mengenai urutan segmentasi untuk menjaga integritas data dan bit-bit pariti untuk deteksi dan koreksi kesalahan.
Dari Lapisan Transport, data yang telah diberi header tersebut diteruskan ke Lapisan Network / Internet. Pada lapisan ini terjadi penambahan header oleh protokol yang berisi informasi alamat tujuan, alamat pengirim dan informasi lain yang dibutuhkan untuk melakukan routing. Kemudian terjadi pengarahan routing data, yakni ke network dan interface yang mana data akan dikirimkan, jika terdapat lebih dari satu interface pada host. Pada lapisan ini juga dapat terjadi segmentasi data, karena panjang paket yang akan dikirimkan harus disesuaikan dengan kondisi media komunikasi pada network yang akan dilalui. Proses komunikasi data di atas dapat dijelaskan seperti pada gambar berikut ini :


Selanjutnya data menuju Network Access Layer (Data Link) dimana data akan diolah menjadi frame-frame, menambahkan informasi keandalan dan address pada level link. Protokol pada lapisan ini menyiapkan data dalam bentuk yang paling sesuai untuk dikirimkan melalui media komunikasi tertentu.
Terakhir data akan sampai pada Physical Layer yang akan mengirimkan data dalam bentuk besaran-besaran listrik/fisik seperti tegangan, arus, gelombang radio maupun cahaya, sesuai media yang digunakan.
Di bagian penerima, proses pengolahan data mirip seperti di atas hanya dalam urutan yang berlawanan (dari bawqah ke atas). Sinyal yang diterima pada physical layer akan diubah dalam ke dalam data. Protokol akan memeriksa integritasnya dan jika tidak ditemukan error t header yang ditambahkan akan dilepas.
Selanjutnya data diteruskan ke lapisan network. Pada lapisan ini, address tujuan dari paket data yang diterima akan diperiksa. Jika address tujuan merupakan address host yang bersangkutan, maka header lapisan network akan dicopot dan data akan diteruskan ke lapisan yang diatasnya. Namun jika tidak, data akan di forward ke network tujuannya, sesuai dengan informasi routing yang dimiliki.
Pada lapisan Transport, kebenaran data akan diperiksa kembali, menggunakan informasi header yang dikirimkan oleh pengirim. Jika tidak ada kesalahan, paket-paket data yang diterima akan disusun kembali sesuai urutannya pada saat akan dikirim dan diteruskan ke lapisan aplikasi pada penerima.
Proses yang dilakukan tiap lapisan tersebut dikenal dengan istilah enkapsulasi data. Enkapsulasi ini sifatnya transparan. Maksudnya, suatu lapisan tidak perlu mengetahui ada berapa lapisan yang ada di atasnya maupun di bawahnya. Masing-masing hanya mengerjakan tugasnya. Pada pengirim, tugas ini adalah menerima data dari lapisan diatasnya, mengolah data tersebut sesuai dengan fungsi protokol, menambahkan header protokol dan meneruskan ke lapisan di bawahnya.
Pada penerima, tugas ini adalah menerima data dari lapisan di bawahnya, mengolah data sesuai fungsi protokol, mencopot header protokol tersebut dan meneruskan ke lapisan di atasnya.

4.Internet Protocol
Internet Protocol (IP) berfungsi menyampaikan paket data ke alamat yang tepat. Oleh karena itu Internet Protokol memegang peranan yang sangat penting dari jaringan TCP/IP. Karena semua aplikasi jaringan TCP/IP pasti bertumpu kepada Internet Protocol agar dapat berjalan dengan baik.
IP merupakan protokol pada network layer yang bersifat :
 Connectionless, yakni setiap paket data yang dikirim pada suatu saat akan melalui rute secara independen. Paket IP (datagram) akan melalui rute yang ditentukan oleh setiap router yang dilalui oleh datagram tersebut. Hal ini memungkinkan keseluruhan datagram tiba di tempat tujuan dalam urutan yang berbeda karena menempuh rute yang berbeda pula.
 Unreliable atau ketidakandalan yakni Protokol IP tidak menjamin datagram yang dikirim pasti sampai ke tempat tujuan. Ia hanya akan melakukan best effort delivery yakni melakukan usaha sebaik-baiknya agar paket yang dikirim tersebut sampai ke tujuan.
Suatu datagram bisa saja tidak sampai dengan selamat ke tujuan karena beberapa hal berikut:
 Adanya bit error pada saat pentransmisian datagram pada suatu medium
 Router yang dilewati mendiscard datagram karena terjadinya kongesti dan kekurangan ruang memori buffer
 Putusnya rute ke tujuan untuk sementara waktu akibat adanya router yang down
Terjadinya kekacauan routing, sehingga datagram mengalami looping
IP juga didesain untuk dapat melewati berbagai media komunikasi yang memiliki karakteristik dan kecepatan yang berbeda-beda. Pada jaringan Ethernet, panjang satu datagram akan lebih besar dari panjang datagram pada jaringan publik yang menggunakan media jaringan telepon, atau pada jaringan wireless. Perbedaan ini semata-mata untuk mencapai throughput yang baik pada setiap media. Pada umumnya, semakin cepat kemampuan transfer data pada media tersebut, semakin besar panjang datagram maksimum yang digunakan. Akibat dari perbedaan ini, datagram IP dapat mengalami fragmentasi ketika berpindah dari media kecepatan tinggi ke kecepatan rendah (misalnya dari LAN Ethernet 10 Mbps ke leased line menggunakan Point-to-Point Protocol dengan kecepatan 64 kbps). Pada router/host penerima, datagram yang ter-fragmen ini harus disatukan kembali sebelum diteruskan ke router berikutnya, atau ke lapisan transport pada host tujuan. Hal ini menambah waktu pemrosesan pada router dan menyebabkan delay.
Seluruh sifat yang diuraikan pada di atas adalah akibat adanya sisi efisiensi protokol yang dikorbankan sebagai konsekuensi dari keunggulan protokol IP. Keunggulan ini berupa kemampuan menggabungkan berbagai media komunikasi dengan karakteristik yang berbeda-beda, fleksibel dengan perkembangan jaringan, dapat merubah routing secara otomatis jika suatu rute mengalami kegagalan, dsb. Misalnya, untuk dapat merubah routing secara dinamis, dipilih mekanisme routing yang ditentukan oleh kondisi jaringan dan elemen-elemen jaringan (router). Selain itu, proses routing juga harus dilakukan untuk setiap datagram, tidak hanya pada permulaan hubungan. Marilah kita perhatikan struktur header dari protokol IP beserta fungsinya masing-masing.
Setiap protokol memiliki bit-bit ekstra diluar informasi/data yang dibawanya. Selain informasi, bit-bit ini juga berfungsi sebagai alat kontrol. Dari sisi efisiensi, semakin besar jumlah bit ekstra ini, maka semakin kecil efisiensi komunikasi yang berjalan. Sebaliknya semakin kecil jumlah bit ekstra ini, semakin tinggi efisiensi komunikasi yang berjalan. Disinilah dilakukan trade-off antara keandalan datagram dan efisiensi. Sebagai contoh, agar datagram IP dapat menemukan tujuannya, diperlukan informasi tambahan yang harus dicantumkan pada header ini. Struktur header datagram protokol IP dapat dilihat pada gambar berikut.

Setiap paket IP membawa data yang terdiri atas :
 Version, yaitu versi dari protokol IP yang dipakai.
 Header Length, berisi panjang dari header paket IP dalam hitungan 32 bit word.
 Type of Service, berisi kualitas service yang dapat mempengaruhi cara penanganan paket IP.
 Total length Of Datagram, panjang IP datagram total dalam ukuran byte.
 Identification, Flags, dan Fragment Offset, berisi data yang berhubungan fragmentasi paket.
 Time to Live, berisi jumlah router/hop maksimal yang dilewati paket IP (datagram). Nilai maksimum field ini adalah 255. Setiap kali paket IP lewat satu router, isi dari field ini dikurangi satu. Jika TTL telah habis dan paket tetap belum sampai ke tujuan, paket ini akan dibuang dan router terakhir akan mengirimkan paket ICMP time exceeded. Hal ini dilakukan untuk mencegah paket IP terus menerus berada dalam network.
 Protocol, mengandung angka yang mengidentifikasikan protokol layer atas pengguna isi data dari paket IP ini.
 Header Checksum, berisi nilai checksum yang dihitung dari jumlah seluruh field dari header paket IP. Sebelum dikirimkan, protokol IP terlebih dahulu menghitung checksum dari header paket IP tersebut untuk nantinya dihitung kembali di sisi penerima. Jika terjadi perbedaan, maka paket ini dianggap rusak dan dibuang.
 Source Address dan Destination Address, isi dari masing-masing field ini cukup jelas, yakni alamat pengirim dan alamat penerima dari datagram. Masing-masing field terdiri dari 32 bit, sesuai panjang IP Address yang digunakan dalam Internet. Destination address merupakan field yang akan dibaca oleh setiap router untuk menentukan kemana paket IP tersebut akan diteruskan untuk mencapai destination address tersebut. Struktur IP Address ini secara lebih jelas akan diuraikan pada bagian selanjutnya.




`PENGATURAN DISPLAY


`PENGATURAN DISPLAY

Mengganti Theme

1. Klik kanan pada area kosong di dekstop
2. Klik pada properties
3. Aktifkan tab Themes
4. Pilih pengaturan yang diinginkan pada theme
5. Klik pada Apply atau Ok untuk mengaktifkan pilihan`

Pada Windows 98:
1. Klik tombol Start
2. Bawa ke Settings
3. Klik Control Panel
4. Klik Ganda pada Dekstop Themes
5. Pada Theme pilih jenis pengaturan Dekstop yang diinginkan
6. Pada setiap option yang ingin diikutkan berikan tanda cek
7. Klik Ok

Mengganti Wallpaper:

1. Klik Kanan mouse pada area kosong di desktop
2. Klik Properties
3. Klik pada tab Dekstop
4. Pada Background, pilih gambar yang diinginkan
Atau klik pada Browse untuk mencari gambar. Klik pada gambar yang diinginkan, Klik Ok
5. Untuk menentukan posisi/keadaan gambar, pada position pilih: Center (tengah), Tile (ubin) atau Strecth (padatkan 1 halaman).
6. Klik Apply atau Ok

Cara lain:
1. Cari gambar dari Windows Ekplorer
2. Klik kanan gambar yang diinginkan
3. Klik pada pilihan set as Background
4. Tutup Windows Eksplorer

Mengganti Screen Saver
1. Klik kanan mouse pada area kosong
2. Klik pada properties
3. Klik pada tab Screen Saver
4. Pilih jenis screen saver yang dikehendaki pada pilihan screen saver
5. Klik Apply atau Ok untuk mengaktifkan screen saver yang dipilih
Jika ingin melakukan pengaturan pada screen saver yang dipilih, klik pada setting. Lakukan pengaturan sesuai jenis screen saver yang dipilih. Klik Ok untuk kembali ke jendela Display Properties.
6. Jika ingin melihat tampilan screen saver yang dipilih sebelum mengaktifkannya, klik pada preview.
7. Untuk mengatur waktu komputer berhenti hingga screen saver muncul, ketik atau klik pada pilihan wait.
8. Jika setiap screen saver muncul, kita menginginkan agar password diaktifkan, berikan tanda cek pada on resume password protect.
9. Untuk mengatur waktu monitor dan harddisk non aktif, klik pada power. Tentukan setelah berapa lama komponen komputer berhenti menjadi non aktif.

Mengatur Warna Setiap Bagian Pada Jendela atau Aplikasi (appearance)
1. Klik kanan pada area kosong di dekstop
2. Klik pada properties
3. Klik pada tab Appearance
4. Pada Windows and buttons: pilih jenis pengaturan yang diinginkan
5. Pada Color scheme, pilih warna dasar yang ingin digunakan
6. Pada Font Size, pilih ukuran font pada jendela aplikasi
7. Jika ingin mengubah/mengatur effect, klik pada effect. Lakukan pengaturan sesuai dengan keinginan Anda.
8. Jika ingin melakukan pengaturan warna secara detail, klik pada Advanced. Klik Ok jika sudah selesai
9. Pilih item yang akan diubah, kemudian lakukan pengubahan pada warna (color), jenis font (warna dan ukuran). Klik Ok, jika sudah selesai.
10. Klik Apply atau Ok untuk melaksanakan pilihan.
NB: Untuk menormalkan tampilan (appearance), pada Windows and button, pilih salah satu, kemudian pada Color Scheme, pilih salah satu. Dan pada Font Size, pilih Normal.
Atau pada Tab Scheme, pilih Windows XP.

Mengatur Kualitas Warna pada Monitor (Sttings)
1. Klik kanan mouse di area kosong pada dekstop
2. Klik pada properties
3. Klik pada Tab Settings
4. Pada Color Quality, pilih kwalitas warna. Semakin tinggi semakin bagus.
5. Pada slide control Color Resolution, tentukan tingkat resolusi warna. Semakin tinggi semakin bagus, akan tetapi ukuran gambar atau font semakin kecil.

Untuk menampilkan Kotak Dialog Display Properties, dapat juga dilakkukan langkah-langkah berikut:
1. Klik tombol Start
2. Bawa ke Menu Settings
3. Klik pada Control Panel
4. Klik ganda pada icon Display (Pada Win 98 atau Win XP versi Clasic)
Jika Menggunakan Start Menu Windows XP, untuk menampilkan Display Propertis adalah:
1. Klik pada Tombol Start
2. Klik pada Control Panel
3. Klik Appearance and Themes
4. Klik pada Pilihan Display

Mengatur Icon di Dekstop
1. Klik kanan mouse pada dekstop
2. Pada Arrange Icon By, pilih Name (nama), Size (ukuran), Type (jenis), modified (waktu pembuatan)
3. Agar icon dapat dipindahkan, hilangkan tanda cek pada pilihan Auto Arrange.

Mengatur Taskbar (Balok Tugas) dan Menu Start
1. Klik Tombol Start
2. Bawa pada pilihan Settings
3. Klik pada Taskbar and Start Menu
4. Klik pada Tab Task bar
- Lock the task bar. Berikan tanda cek di sini untuk mengunci balok tugas, sehingga tidak dapat dipindahkan atau digeser.
- Auto hide the Taskbar. Berikan tanda cek di sini untuk menyembunyikan Taskbar secara otomatis jika tidak dipergunakan.
- Keep the taskbar on top of other windows. Berikan tanda cek di sini agar balok tugas tetap berada di atas jendela yang sedang terbuka.
- Group similar taskbar buttons. Berikan tanda cek di sini agar jendela program yang terbuka lebih dari satu ditampilkan dalam satu grup pada taskbar.
- Show quick launch. Berikan tanda cek di sini agar program-program tertentu yang sering dibuka langsung dinampakkan pada taskbar.
Pada Notification Area:
- Show the clock. Berikan tanda cek di sini agar penunjuk waktu ditampilkan pada notification area.
- Hide inactive icons. Berikan tanda cek di sini agar icon-icon dari program yang tidak dipergunakan disembunyikan.

Mengatur Menu Start
1. Klik tombol Start
2. Bawa ke Settings
3. Klik pada Taskbar and Start Menu
4. Klik pada Tab Start Menu
5. Berikan tanda cek pada pilihan Start Menu bila menginginkan tampilan Menu Start Versi Windows Xp
6. Berikan tanda cek pada pilihan Classic Start Menu bila menginginkan tampilan Versi Windows klasik (Mis Win 98)
7. Untuk melakukan Pengaturan selanjutnya, klik pada Customize.
Untuk menambah Menu pada tombol start,
- Klik pada Add
- Ketik nama dan tempat file program yang akan dimasukkan atau Klik pada Browse untuk mencari file program yang akan digunakan.
- Klik Ok
- Klik Next
- Pilih folder tempat di mana program itu akan ditempatkan, atau klik New Folder untuk membuat menu/folder baru tempat program yang akan dijalankan.
- Klik Next
- Ketik Nama program tersebut
- Klik Finish
Untuk Menghapus Program Yang Sudah Ada,
- Klik pada tombol Remove
- Klik pada tanda (+) di depan folder, di mana menu yang akan dihapus berada
- Klik pada nama menu yang akan dihapus
- Klik pada remove
Untuk memindah program/menu pada Daftar Menu,
- Klik pada Advanced
- Lakukan pengaturan sesuai dengan keinginan, misalnya menggeser program.
- Klik Close untuk keluar
Untuk mengurutkan Menu pada Menu Start,
- Klik pada tombol Sort
Untuk Menghapus daftar nama file yang ada pada menu Document.
- Klik pada tombol Clear



Orang Gila Menulis Surat


Category: Humor Umum
Di sebuah rumah sakit jiwa seorang dokter bertanya kepada Amir, salah seorang pasiennya.

Dokter : "Mir, apa yang sedang kamu lakukan?"

Amir : "Loh ! Bapak liat kan saya nulis surat?"

Dokter : "Iya, tapi kamu mau kirim surat kepada siapa?" Lanjut dokter
Amir : "Buat saya sendiri, Dok !"

Dokter : "Trus isinya apa Mir?"

Amir : "Ya..saya nggak tau dok!, Kan datangnya baru besok!"

Dokter : "Dasar gila!"

Amir : "Udah tau gila di tanyain.. Dasar dokter gila!!"




Kemaluan Digigit Ular Saat Kencing


Amir dan Joni sedang berjalan di rumput. Saat Joni sedang kencing tiba-tiba seekor ular melompat dan mengigit 'burung' Joni.

Joni: "Aduuuuuuuuuuh!!!"
Amir: "Kenapa?"
Joni: "Saya digigit ular. Cepat telepon Dokter."

Beruntung Amir membawa handphone sehingga ia langsung menghubungi seorang dokter.

Amir: "Dokter, teman saya digigit ular. Apa yang harus saya lakukan?"
Dokter: "Ular jenis apa?"
Amir: "Saya tidak tahu. Panjangnya 1 meter berwarna loreng hijau-kuning."
Dokter: "Ya... Ya..."
Amir: "Bagaimana Dokter?"
Dokter: "Ular itu sangat berbisa. Kamu harus mengisap keluar bisanya. Kalau tidak teman kamu akan mati dalam waktu setengah jam."

Amir menutup handphone-nya. Joni yang sudah pucat pasi seperti mayat bertanya apa kata dokter. Dengan lemas Amir memandang 'burung' Joni lalu berkata."
Amir: "Dokter berkata nyawa kamu tinggal setengah jam lagi."





Kisah Seorang Dokter dan Seorang Kapten Kapal Laut


Category: Humor Dewasa
Ada sepasang teman lama yang sudah lama tidak bertemu si A seorang dokter dan si B seorang kapten kapal laut, mereka bertemu saling bertanya - tanya..

A : "Halo sobat sudah lama kita tak berjumpa...
B : "Iya sobat karena saya sangat sibuk menempuh perjalanan dilautan hingga berbulan - bulan."
A : "Wow tentu pengalaman kamu dilaut pasti sudah pengalaman tentang laut dong?"
B : "Tentu... dan kamu pasti sudah pintar soal kelamin donk?"
A : "Iya dong.. saya sudah puluhan Tahun menjadi Dokter kelamin.."
A : "O iya saya mau tanya.. Laut itu kalau lagi pasang airnya darimana? dan kalau lagi surut airnya kemana??"
B : "wahh saya tidak tahu soal itu.."
A : "Hahaha katanya kamu sudah pengalaman???"

si B agak marah karena di tertawakan lalu dia mau membalasnya..

B : "O iya saya juga mau nanya nih... kalau laki-laki lagi ngerangsang.. dagingnya itu tumbuh dari mana?? dan kalau tidak ngerangsang dagingnya berkurang kemana???"
A : "!?!?!?!"



5.01.2009

Sejarah Wireless LAN (Wifi)


Pada akhir 1970-an IBM mengeluarkan hasil percobaan mereka dalam merancang WLAN dengan teknologi IR, perusahaan lain seperti Hewlett-Packard (HP) menguji WLAN dengan RF. Kedua perusahaan tersebut hanya mencapai data rate 100 Kbps.
Karena tidak memenuhi standar IEEE 802 untuk LAN yaitu 1 Mbps maka produknya tidak dipasarkan. Baru pada tahun 1985, Federal Communication Commission (FCC) menetapkan pita Industrial, Scientific and Medical (ISM band) yaitu 902-928 MHz, 2400-2483.5 MHz dan 5725-5850 MHz yang bersifat tidak terlisensi, sehingga pengembangan WLAN secara komersial memasuki tahapan serius. Barulah pada tahun 1990 WLAN dapat dipasarkan dengan produk yang menggunakan teknik spread spectrum (SS) pada pita ISM, frekuensi terlisensi 18-19 GHz dan teknologi IR dengan data rate >1 Mbps.

STANDAR WIRELESS LAN
Pada dasarnya WLAN memiliki dua konfigurasi, pertama ad hoc yaitu penggunaan WLAN pada suatu tempat bersifat sementara dan dibangun tanpa infrastruktur, contohnya dikelas, ruang rapat, ruang seminar, dll. Kedua konfigurasi infrastruktur yaitu penggunaan WLAN pada suatu tempat bersifat permanen dan memiliki infrastruktur, contohnya di kantor, pabrik dll. Untuk membangun WLAN diperlukan banyak elemen yang termasuk ke dalam perangkat keras, perangkat lunak, standarisasi dan pengukuran dan analisis kelayakan (misalnya untuk menentukan posisi antena base station/BS).
Dengan adanya berbagai merek perangkat keras dan lunak, maka diperlukan suatu standar, di mana perangkat-perangkat yang berbeda merek dapat difungsikan pada perangkat merek lain. Standar-standar WLAN adalah IEEE 802.11, WINForum dan HIPERLAN.
Wireless Information Network Forum (WINForum) dilahirkan oleh Apple Computer dan bertujuan untuk mencapai pita Personal Communication Service (PCS)
yang tidak terlisensi untuk aplikasi data dan suara dan mengembangkan spectrum etiquette (spektrum yang menawarkan peraturan-peraturan yang sangat minim dan akses yang adil). High Performance Radio Local Area Network (HIPERLAN) dilahirkan oleh European Telekommunications Standards Institute (ETSI) yang memfokuskan diri pada pita 5.12-5.30 GHz dan 17.1-17.3 GHz. IEEE 802.11 dilahirkan oleh Institute Electrical and Electronics Engineer (IEEE) dan berfokus pada pita ISM dan memanfaatkan teknik spread spectrum (SS) yaitu Direct Sequence (DS) dan Frequency Hopping (FH), standar
ini adalah yang paling banyak dipakai.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada WLAN adalah :
1. Data rate tinggi (>1 Mbps), daya rendah dan harga murah.
2. Metode akses yaitu metode membagi kanal kepada banyak pemakai dengan aturan-aturan tertentu.
3. Media transmisi yang merupakan faktor penting pada keterbatasan data rate dan memiliki teknik tersendiri, di mana bila teknik yang berhubungan dengan
media transmisi (seperti teknik propagasi dalam ruangan, teknik modulasi dll) dapat diperhitungkan dengan baik maka akan dihasilkan sistem WLAN yang
tangguh.
4. Topologi yaitu cara dan pola yang digunakan dalam menghubungkan semua terminal.
Lapisan Fisik dan Topologi
WLAN menggunakan standar protokol Open System Interconnection (OSI) [8].
OSI memiliki tujuh lapisan di mana lapisan pertama adalah lapisan fisik. Lapisan pertama ini mengatur segala hal yang berhubungan dengan media transmisi termasuk di dalamnya spesifikasi besarnya frekuensi, redaman, besarnya tegangan dan daya, interface, media penghubung antar-terminal dll. Media transmisi data yang digunakan oleh WLAN adalah IR atau RF.
• Infrared (IR)
Infrared banyak digunakan pada komunikasi jarak dekat, contoh paling umum pemakaian IR adalah remote control (untuk televisi). Gelombang IR mudah dibuat, harganya murah, lebih bersifat directional, tidak dapat menembus tembok atau benda gelap, memiliki fluktuasi daya tinggi dan dapat diinterferensi oleh cahaya matahari. Pengirim dan penerima IR menggunakan Light Emitting Diode (LED) dan Photo Sensitive Diode (PSD). WLAN menggunakan IR sebagai media transmisi karena IR dapat menawarkan data rate tinggi (100-an Mbps), konsumsi dayanya kecil dan harganya murah. WLAN dengan IR memiliki tiga macam teknik, yaitu Directed Beam IR (DBIR), Diffused IR (DFIR) dan Quasi Diffused IR (QDIR).
1. DFIR Teknik ini memanfaatkan komunikasi melalui pantulan . Keunggulannya adalah tidak memerlukan Line Of Sight (LOS) antara pengirim dan penerima dan menciptakan portabelitas terminal. Kelemahannya adalah membutuhkan daya yang tinggi, data rate dibatasi oleh multipath, berbahaya untuk mata telanjang dan resiko interferensi pada keadaan simultan adalah tinggi.
2. DBIR Teknik ini menggunakan prinsip LOS, sehingga arah radiasinya harus diatur .
Keunggulannya adalah konsumsi daya rendah, data rate tinggi dan tidak ada multipath. Kelemahannya adalah terminalnya harus fixed dan komunikasinya harus LOS.
3. QDIR Setiap terminal berkomunikasi dengan pemantul, sehingga pola radiasi harus terarah. QDIR terletak antara DFIR dan DBIR (konsumsi daya lebih kecil dari DFIR dan jangkaunnya lebih jauh dari DBIR).
• Radio Frequency (RF) Penggunaan RF tidak asing lagi bagi kita, contoh penggunaannya adalah pada stasiun radio, stasiun TV, telepon cordless dll. RF selalu dihadapi oleh masalah spektrum yang terbatas, sehingga harus dipertimbangkan cara memanfaatkan spektrum secara efisien. WLAN menggunakan RF sebagai media transmisi karena jangkauannya jauh, dapat menembus tembok, mendukung teknik handoff, mendukung mobilitas yang tinggi, meng-cover daerah jauh lebih baik dari IR dan dapat digunakan di luar ruangan. WLAN, di sini, menggunakan pita ISM (Tabel 1) dan memanfaatkan teknik spread spectrum (DS atau FH).
1. DS adalah teknik yang memodulasi sinyal informasi secara langsung dengan kode-kode tertentu (deretan kode Pseudonoise/PN dengan satuan chip).
2. FH adalah teknik yang memodulasi sinyal informasi dengan frekuensi yang loncat-loncat (tidak konstan). Frekuensi yang berubah-ubah ini dipilih oleh kodekode tertentu (PN).
Media transmisi RF (Radio Frequency) termasuk elemen yang sangat penting. Media RF menentukan banyak hal diantaranya teknik transmisi, hasil pengukuran untuk perencanaan dan analisa kelayakan dll. Dan hal-hal yang telah ditentukan oleh media RF di atas dapat membantu perencanaan sistem WLAN yang unggul.



WLAN dengan RF memiki beberapa topologi sebagai berikut :
• Tersentralisasi Nama lainnya adalah star network atau hub based. Topologi ini terdiri dari server dan beberapa terminal pengguna di mana komunikasi antara terminal harus melalui server terlebih dahulu. Keunggulannya adalah daerah cakupan luas, transmisi relatif efisien dan desain terminal pengguna cukup sederhana karena kerumitan ada pada server. Kelemahannya adalah delay-nya besar dan jika server rusak maka jaringan tidak dapat bekerja.
• Terdistribusi Dapat disebut peer to peer di mana semua terminal dapat berkomunikasi satu sama lain tanpa memerlukan pengontrol (servers). Di Topologi
ini dapat mendukung operasi mobile dan merupakan solusi ideal untuk jaringan ad hoc. Keunggulannya jika salah satu terminal rusak maka jaringan tetap berfungsi, delay-nya kecil dan kompleksitas perencanaan cukup minim. Kelemahannya adalah tidak memiliki unit pengontrol jaringan (kontrol daya, akses dan timing).
• Jaringan selular Jaringan ini cocok untuk melayani daerah dengan cakupan luas dan operasi mobile. Keunggulannya adalah dapat menggabungkan keunggulan dan menghapus kelemahan dari ke dua topologi di atas. Kelemahannya adalah memiliki kompleksitas perencanaan yang tinggi.
Media wireless yang tidak kasat mata menawarkan cukup banyak keuntungan bagi penggunanya. Berikut ini adalah beberapa keuntungannya:
• Meningkatkan Produktivitas Jaringan WLAN sangat mudah untuk diimplementasikan, dapat meneruskan informasi tanpa seutas kabel pun, sangat
fleksibel karena bisa diimplementasikan hampir di semua lokasi dan kapan saja, dan pengguna pun tidak terikat di satu tempat saja. Para penggunanya tentu dapat melakukan pekerjaan dengan lebih mudah, akibatnya pekerjaan menjadi lebih cepat dilakukan. Berdasarkan faktor inilah, wireless LAN tentunya dapat secara tidak langsung meningkatkan produktivitas kerja dari para penggunanya.
• Cepat dan sederhana implementasinya Implementasi jaringan WLAN terbilang mudah dan sederhana. Mudah karena hanya perlu memiliki sebuah perangkat
penerima dan pemancar untuk membangun sebuah jaringan wireless.
• Fleksibel Media wireless LAN dapat menghubungkan Anda dengan jaringan pada tempat-tempat yang tidak bisa diwujudkan oleh media kabel. Jadi fleksibilitas media wireless ini benar-benar tinggi karena Anda bisa memasang dan menggunakannya di mana saja dan kapan saja, misalnya di pesta taman, di ruangan meeting darurat, dan banyak lagi.
• Dapat mengurangi biaya investasi Wireless LAN sangat cocok bagi Anda yang ingin menghemat biaya yang akan dikeluarkan untuk membangun sebuah jaringan komunikasi data. Tanpa kabel berarti juga tanpa biaya, termasuk biaya kabelnya sendiri, biaya penarikan, biaya perawatan, dan masih banyak lagi.
• Skalabilitas
Dengan menggunakan media wireless LAN, ekspansi jaringan dan konfigurasi ulang terhadap sebuah jaringan tidak akan rumit untuk dilakukan seperti halnya dengan jaringan kabel. Di sinilah nilai skalabilitas jaringan WLAN cukup terasa.
WiFi ( Wireless Fidelity)
Istilah WI-FI diciptakan oleh sebuah organisasi bernama WI-FI alliance yang bekerja menguji dan memberikan sertifikasi untuk perangkat-perangkat WLAN.
Teknologi WLAN (menggunakan standar radio 802.11 yang sekarang umum disebut dengan WiFi) telah menjadi teknologi inventori yang handal. Sekarang kondisinya meluas.
Perangkat wireless diuji berdasaarkan interoperabilitasnya dengan perangkatperangkat wireless lain yang menggunakan standar yang sama. Setelah diuji dan lulus, sebuah perangkat akan diberi sertifikasi “WI-FI certified”. Artinya perangkat ini bisa bekerja dengan baik dengan perangkat-perangkat wireless lain yang juga bersertifikasi ini. WI-FI sudah banyak digunakan di berbagai sektor seperti bisnis, akademis, perumahan, dan banyak lagi. Teknologi WiFi ini dapat juga digunakan untuk kegiatan memindahkan inventori secara cepat, memobilisasi para floor manager dan meningkatkan kepuasaan pelanggan.
Standarisasi Wifi 802.11a
Standard 802.11a, adalah model awal yang dibuat untuk umum. Mengunakan kecepatan 54Mbps dan dapat mentranfer data double dari tipe g dengan kemampuan bandwidth 72Mbps atau 108Mbps. Sayangnya sistem ini tidak terlalu standard, karena masing masing vendor atau pabrikan memberikan standard tersendiri. 802.11a mengunakan frekuensi tinggi pada 5Ghz sebenarnya sangat baik untuk kemampuan tranfer data besar. Tetapi 802.11a memiliki kendala pada harga , komponen lebih mahal ketika perangkat ini dibuat untuk publik dan jaraknya dengan frekuensi 5GHz konon lebih sulit menembus
ruang untuk kantor. Pemilihan 5Ghz cukup beralasan, karena membuat pancaran signal frekuensi 802.11a jauh dari gangguan seperti oven microwave atau cordless phone pada 2GHz, tetapi frekuensi tinggi juga memberikan dampak pada daya jangkau relatif lebih pendek 802.11b
Sempat menjadi dominasi pemakaian tipe b. Standard 802.11b mengunakan frekuensi 2.4GHz. Standard ini sempat diterima oleh pemakai didunia dan masih bertahan sampai saat ini. Tetapi sistem b bekerja pada band yang cukup kacau, seperti gangguan pada Cordless dan frekuensi Microwave dapat saling menganggu bagi daya jangkaunya. Standard 802.11b hanya memiliki kemampuan tranmisi standard dengan 11Mbps atau rata rata 5MBbit/s yang dirasakan lambat, mendouble (turbo mode) kemampuan wireless selain lebih mahal tetapi tetap tidak mampu menandingi kemampuan tipe a dan g. 802.11g
Standard yang cukup kompatibel dengan tipe 802.11b dan memiliki kombinasi kemampuan tipe a dan b. Mengunakan frekuensi 2.4GHz mampu mentransmisi 54Mbps bahkan dapat mencapai 108Mbps bila terdapat inisial G atau turbo. Untuk hardware pendukung, 802.11g paling banyak dibuat oleh vendor. Secara teoritis mampu mentranfer data kurang lebih 20Mbit/s atau 4 kali lebih baik dari tipe b dan sedikit lebih lambat dari tipe a.Karena mengunakan c.
Access Point
Access point atau yang lebih sering disebut dengan istilah AP merupakan sebuah perangkat penghubung antara jaringan wire dengan wireless. Maksudnya sebuah AP akan bertugas mengubah data yang lalu lalang di media kabel menjadi sinyal-sinyal radio yang dapat ditangkap oleh perangkat wireless. AP akan menjadi gerbang bagi jaringan wireless untuk dapat berkomunikasi dengan dunia luar maupun dengan antarsesama perangkat wireless di dalamnya.
Biasanya pada perangkat AP terdapat satu atau lebih interface untuk media kabel. Interface media kabel tadi akan dibridging oleh AP tersebut ke dalam bentuk sinyalsinyal radio, sehingga perangkat wireless dengan kabel tadi dapat terkoneksi. Access point sangat dibutuhkan jika Anda ingin membuat sebuah infrastruktur jaringan wireless. Dengan menggunakan AP, maka sebuah jaringan komunikasi akan terbentuk tidak hanya dua atau tiga perangkat saja yang dapat berkomunikasi tetapi cukup banyak yang dapat saling berbicara dengan perantara sinyal radio ini.
Pengaplikasian AP yang banyak dilakukan saat ini adalah melakukan pembagian bandwidth Internet dari link Internet ADSL atau Kabel, sehingga dapat digunakan oleh banyak orang. Namun jika Anda ingin membangun koneksi hanya dengan sebuah perangkat wireless lainnya, AP tidaklah mutlak diperlukan. Anda dapat mengoperasikan perangkat wireless Anda dalam mode peer-to-peer atau yang lebih dikenal dengan istilah mode Ad-Hoc. Tetapi, kekurangan dari komunikasi mode Ad-Hoc ini Anda tidak dapat membangun jaringan wireless yang luas karena memang sifatnya yang Point-to-Point.
Sistem WLAN, terlepas dari keterbatasan perangkat AP, dapat melayani pengguna dalam jumlah yang tidak terbatas. Para penggunanya dapat menambahkan
APAP baru jika memang jumlah pengguna yang akan dilayaninya semakin membengkak.
Dengan memasang banyak AP, maka banyak sekali keuntungan yang didapat. Anda bisa memanjakan pengguna jaringan wireless dengan bandwidth yang lega, pengguna juga dapat bebas berkeliaran di manapun mereka suka karena area coverage-nya sudah pasti lebih luas, dan jumlah pengguna yang dapat dilayani oleh jaringan ini juga lebih banyak.Jadi sebenarnya sistem WLAN tidak pernah memberikan batasan berapa banyak yang dapat terkoneksi ke sebuah jaringan wireless. Semua tergantung pada kemampuan dan fasilitas perangkatnya.
Sistem Keamanan WLAN
Untuk itu, ada beberapa teknik yang dapat Anda gunakan untuk lebih mempersulit para pengganggu untuk mengacau jaringan wireless Anda. Metode tersebut adalah WEP, WPA, dan 802.1x.
• WEP, Teknik pengaman jaringan wireless yang satu ini merupakan kepanjangan dari Wired Equivalent Privacy. WEP menggunakan sistem enkripsi untuk memproteksi pengguna WLAN dalam level yang paling dasar. WEP memungkinkan administrator jaringan wireless membuat encription key yang akan digunakan untuk mengenkripsi data sebelum dikirimkan melalui jalan udara. Encription key ini biasanya dibuat dari 64 bit key awal dan dipadukan dengan algoritma enkripsi RC4. Ketika fasilitas WEP diaktifkan, maka semua perangkat wireless (AP dan client) yang ada di jaringan harus dikonfigurasi dengan menggunakan key yang sama. Hak akses dari seseorang atau sebuah perangkat akan ditolak jika key yang dimasukkan tidak sama.
• WI-FI Protected Access atau disingkat dengan istilah WPA, merupakan teknik pengaman jaringan wireless LAN yang diklaim lebih canggih dari WEP. Dengan disertai teknik enkripsi yang lebih advanced dan tambahan pengaman berupa otentikasi dari penggunanya, maka WPA akan jauh lebih hebat mengamankan Anda pengguna WLAN.
• 802.1x, Teknik pengaman yang satu ini akan mengharuskan semua pengguna jaringan wireless untuk melakukan proses otentikasi terlebih dahulu sebelum dapat bergabung dalam jaringan. Sistem otentikasinya dapat dilakukan dengan banyak cara, namun sistem otentikasi menggunakan pertukaran key secara dinamik. Sistem pertukaran key secara dinamik ini dapat dibuat dengan menggunakan Extensible Authentication Protocol (EAP).
Tentang WiMAX
Hasil kajian Visant Strategies belum lama ini menunjukkan bahwa pasar 802.16/WiMAX ( Worldwide Interoperability for Microwave Access ) akan mencapai USD 1 miliar pada 2008. Ke depan, meski tak sepenuhnya akan menggantikan jejaring kabel, pengadopsian jejaring nirkabel ini akan semakin banyak dilakukan. Perkiraan nilai pasar ini, mungkin saja akan berubah cepat, terutama bila penerapannya diterima luas di seluruh dunia.
Sejak dikembangkannya perangkat-perangkat berbasis nirkabel 802.11b, yang dikenal sebagai Wi-Fi ( wireless fidelity ), yang penerapannya untuk publik disebut HotSpot, tingkat pengadopsian teknologi nirkabel ini bukan saja lebih luas, kecepatan transfer datanya pun semakin meningkat. Karenanya, banyak perangkat-perangkat yang berbasis 802.11b (11 MB pada 2,4 GHz) digantikan dengan yang lebih cepat, seperti 802.11g (54 MB pada 2,4 GHz) dan, untuk beberapa hal tertentu, oleh 802.11a (54 MB pada 5 GHz), yang semuanya berada dalam jangkauan komunikasi nirkabel lokal (LAN, local area network ).
Perkembangan lanjutannya, sebagaimana dinyatakan Sean Maloney, executive vice president of Intel’s Communications group , adalah WiMAX, yang dapat menjangkau radius area 30 mil, yang cocok digunakan baik untuk area perkotaan maupun pedesaan.
WiMAX bukan akan menjadi satu-satunya backbone komunikasi berbasis broadband , karenanya, nantinya, berbagai perangkat nirkabel akan dapat memanfaatkan keduanya, baik WiMAX maupun Wi-Fi.
Dengan begitu, WiMAX sebenarnya merupakan versi perpanjangan dari Wi-Fi, yang umumnya lebih banyak digunakan untuk di dalam ruangan ( indoor ), meski untuk outdoor -nya juga dimungkinkan, tetapi biayanya lebih besar. Kapasitas dan kecepatannya jelas lebih besar dengan cakupan yang lebih luas. “Untuk area seluas Jabotabek ini, perkiraannya cukup dipasangi 5 sampai 7 BTS dan itu sudah mencakup area komunikasi nirkabel broadband yang bisa melayani berbagai layanan yang selama ini dijangkau jejaring kabel”, Dede Rusnandar, Marketing Director, IM2 . WiMAX, meski disebut sebagai berstandar 802.16, kenyataan tak hanya itu. Menurut Dean Chang, Director of Product Management , Aperto Networks dan anggota forum WiMAX (www.wimaxforum.org), ” WiMAX juga merupakan upaya standarisasi antara IP berbasis 802.16 dan WMAN ( Wireless Metropolitan Network ) broadband berbasis ETSI High-Performance Radio Metropolitan Area Network (HiperMAN) dan dan kelompok industri yang bekerja mencapai tujuan itu. Dengan begitu, perangkat-perangkat yang berstandar WiMAX dapat digunakan baik berbasis HiperMAN (Eropa) dan 802.16.”
WiMAX sendiri, sebenarnya memiliki beberapa standar, antara lain: 802.16a, sebagai langkah lanjutan dari Wi-Fi, untuk akses nirkabel broadband , baik tetap maupun bergerak, dalam wide area network (WAN). Standar ini juga diharapkan akan berperan besar pada alses outdoor dan jejaring privat. Sedang, untuk mendukung mobilitas yang lebih luas digunakan standar WiMAX 802.16e. Saat ini, forum WiMAX, yang digagas oleh Nokia dan Ensemble Communications Inc., telah didukung oleh lebih dari 180 perusahaan, antara lain Fujitsu, BT, Intel, Pacific Century Cyberworks (PCCW), China Mobile Telecom, France Telecom, Alcatel, Telenor dan Qwest.
Gambar 1: 802.16/HiperMAN - Broadband Wireless Access in the Last Mile (Alvarion)

Ini menunjukkan bahwa WiMAX mendapat perhatian yang sangat besar dari kalangan perusahaan atau operator yang tertarik untuk mengembangkan komunikasi nirkabel broadband kecepatan tinggi yang terkategori generasi keempat (4G). Di Asia, Negaranegara seperti Jepang, Korea Selatan, China, India, Malaysia dan Indonesia menunjukkan ketertarikannya pada WiMAX ini, terutama karena kemampuan broadband -nya, yang efisien dan mencakup area yang lebih luas. Yang menarik, tak seperti komunikasi generasi kedua (2G) dan ketiga (3G), WiMAX (4G) ini dapat diintegrasikan dengan jejaring kabel Ethernet. Ini semakin memungkinkan pedesaan di pedalaman dapat terhubung menggunakan jejaring kabel Ethernet menggunakan telepon IP (VoIP). Komunikasi data paket berbasis IP (Protokol Internet) dapat dioptimalkan oleh WiMAX.
Meskipun standar WiMAX tak memasukkan dukungan penuh terhadap perangkat bergerak (karena tak ditujukan untuk mematikan 3G, seperti PDA ( personal digital assistant ) dan ponsel, namun kehadirannya sangat revolusioner, yang boleh dikata akan mengancam duopoli cable modem/DSL ( Digital Subscriber Line ). Dengan WiMax, nantinya, selain jangkauan layanannya yang lebih luas dan menutup blankspot, juga koneksi akan tersedia di mana saja ( always on ).
Namun, jika standar 802.16e disahkan, maka WiMAX berarti juga mendukung penggunaan perangkat bergerak (selain komunikasi nirkabel tetap). Sedang standar yang sepenuhnya mendukung perangkat bergerak adalah 802.20. Diperkirakan pada tahun 2006 mendatang ini laptop berbasis WiMAX sudah akan ada di pasar. Penggunaan lain dari jejaring WiMAX ini, tampaknya potensial juga untuk penerapan perusahaanperusahaan besar, yang memiliki puluhan kantor cabang atau juga pemerintahan (eGovernment).
Menurut John Muleta, chief of the Wireless Telecommunications Bureau , apa yang sesungguhnya dijanjikan WiMAX adalah untuk menjawab mimpi-mimpi para pengguna komputer dan operator. “Tak ada lagi kabel, tak ada serat optik, sama sekali tak ada lagi kabel alias nirkabel!”. Diperkirakan, WiMAX akan dilanggani oleh tak kurang dari 150 sampi 200 juta pelanggan tahun 2010 mendatang. Dan, ketika jejaring WiMAX ini terpasang, maka biaya pemasangan dan operasinya pun 41 persen lebih rendah dibanding jejaring kabel atau DSL yang ada saat ini.
Meskipun dalam waktu dekat ini, belum akan tersedia di rumah atau di kantor Anda, dan roaming belum akan terjadi hingga tahun 2007 mendatang, namun akses Internet sudah dapat dilayani dalam kapasitas broadband nirkabel, sehingga memungkinkan Anda browsing Internet sambil mengendarai mobil, di kereta api atau di mana saja. Artinya, benar-benar mendukung mobilitas Anda, karena aksesnya tersedia di mana-mana.

Harapannya, kalau dalam layanan komunikasi suara berbasis nirkabel dapat mengurangi 40% biayanya dibandingkan layanan berbasis kabel, dengan WiMAX nilai ekonomis yang sama akan terjadi dalam layanan komunikasi data. META Group memperkirakan bahwa WiMAX akan membuktikan suatu keuntungan ekonomis bagi kalangan penyedia layanan, setidaknya dalam empat kunci penting. Yakni, mengurangi belanja modal ( capex ) hingga di bawah USD 240 per pelanggan tahun 2001; mengurangi biaya operasional ( opex ) hingga 41% dibandingkan koneksi kabel pada periode yang sama; mengurangi keluhan pelanggan melalui peningkatan kepuasan pelanggan; dan memiliki layanan yang sangat terdiferensiasi.
Penerapan WiMAX akan melewati tiga fase. Pertama, penggunaan teknologi WiMAX berbasis spesifikasi IEEE 802.16d dengan menggunakan antena luar untuk melayani pelanggan yang dikenal di suatu lokasi tertentu. Fase kedua, pengembangan antena luar, meningkatkan peran teknologi WiMAX melalui penerapan di lokasi si pelanggan. Fase ketiga, meluncurkan spesifikasi IEEE 802.16e, dimana perangkat keras WiMAX - Certified tersedia sebagai solusi portabel untuk para pengguna yang akan melakukan roaming antar wilayah layanan (komunikasi data, suara dan video) yang akan menghubungkan layanan Wi-Fi yang ada sekarang ini. Menurut Edward Rerisi, Director of Research, Allied Business Intelligence , bahwa, “Dari sudut pandang operator, memberikan mereka standar nirkabel broadband dan biaya pembelian perangkat yang lebih murah. Standar baru ini diharapkan akan mendorong nilai kompetitif, biaya yang murah dan pangsa pasar yang besar. Juga menguntungkan para vendor karena banyak yang membeli perangkat dan para konsumen pun dapat menikmati akses kapasitas besar yang cepat – sekitar 75 Mbps baik uplink maupun downlink .”
Di sisi lain, Craig Mathias, seorang analis dari FarPoint Group , menyatakan bahwa WiMAX memiliki dua penggerak: pertama, berbiaya lebih rendah untuk koneksi nirkabel antar titik ke titik yang bersifat tetap dan interoperabilitas. Lebih dari itu, karena teknologi microwave sudah lama tersedia, jadi ia tak sensitif terhadap harga. Meskipun ada pro kontra, namun WiMAX akan segera tersedia. Apakah berbagai pengembangan yang berbasis broadband ini akan saling mematikan?
Sean Maloney, executive vice president of Intel’s Communications group, bahwa baik Wi-Fi, WiMAX, WCDMA, maupun 3G, tak akan saling mematikan, melainkan di antara teknologi ini akan saling tumpang tindih.